Selasa, April 09, 2013

Menunggu Yang Paling Ditunggu

Gue mengakui kalau pengetahuan tentang reproduksi yang gue miliki sempit. 

Biologi bukan mata pelajaran favorit gue, meskipun salah satu tontonan favorit adalah NatGeo Channel. Sewaktu SMP, pelajaran biologi sempat membahas reproduksi seluruh makhluk hidup di dunia : ikan, burung, reptil, mamalia, dan manusia. Yang paling gue inget dari pelajaran Biologi tersebut adalah nilai rapor mata pelajaran Biologi di rapor cuma 6.

ini organ reproduksi laki-laki


 ini organ reproduksi laki-laki pasca operasi kelamin



Bicara tentang masalah reproduksi, disinilah sekarang gue galau bukan main. 

Sewaktu di awal pernikahan, gue dan istri sepakat untuk menunda momongan. Pertimbangan paling utama lebih karena istri gue sedang dalam masa penyembuhan penyakitnya. Obat-obatan tentu menganggu janin. Pertimbangan kedua, di awal pernikahan kami memang harus LDR karena pekerjaan gue menuntut seperti itu. Pilihan menunda memang yang terbaik saat itu. 

Kemudian 8 bulan sejak pernikahan, kami akhirnya mulai memantapkan diri untuk berusaha mendapatkan momongan. Istri gue sudah sembuh dan kami tidak lagi LDR. Gue cukup banyak membaca dan mendengar tentang kisah pasangan yang sudah lama menikah tetapi belum diberikan kesempatan memiliki momongan. Itu cukup menakutkan. Bagi kalian yang belum menikah, tentu belum akan berpikir seperti ini. Tapi, gue yakin sekali, setiap pasangan yang menikah pasti berpikir memiliki momongan. Kecuali Jaya Suprana, yah, dia pengecualian. Oh, dan tentu saja Rambo. Gue pikir dia bahkan tidak berniat untuk menikah. 

Sebelum program hamil, istri gue sempat periksa ke dokter kandungan. Dia sempat ketakutan karena beberapa teman dekatnya sempat keguguran karena adanya kista yang tidak pernah terdeteksi sebelumnya. Untunglah, kekhawatiran tidak terbukti, hasil pemeriksaan normal. Gue? Gue ga sempat periksa, tapi gue bisa pastikan kalau gue sudah disunat.

Pagi tadi, istri gue mengirim pesan melalui Whatsapp. Gue kebetulan sedang tugas audit di luar kota. Dia bilang :

| Barusan test pack, Mas. Hasilnya bikin galau |

| Galau gimana?|

| Garisnya muncul dua. Tapi garisnya samar|

| Jadi kalau garisnya samar maksudnya gimana? |

| Belum yakin |

Gue ga pernah pegang dan lihat test pack sebelumnya. Gue ga tau gimana bentuknya test pack. Gue ga ngerti di test pack ada garisnya. Malah gue ga ngerti test pack itu gimana sebenernya cara pakenya. Dicipratin ke pipis? Dicelupin ke pipis? Ditempelin ke dahi? Terus muncul angka celciusnya? 

 salah satu barang yang namanya Test Pack

ini Tessy. Iya sih, ga penting

Istri gue kemudian ngelanjutin kirim pesan :

| Test packnya pake yang murah kayaknya, Mas. Mereknya aja adek ga pernah dengar |

| Beli yang mahal. Kita bukan orang susah |

Siangnya, istri gue konfirm udah beli 2 test pack, merek Sensitive. Konon katanya paling mahal. Setara dengan harga 2 Silverqueen ukuran besar. Tapi Silverqueen ga bisa buat ngetes kehamilan.

| Udah dites, Mas. Hasilnya juga garis samar. Warna pink semburat |

Gue lemes. Kok ga ada kepastian gini dari hasil testnya. Sebenarnya kalau garis kedua samar pink semburat itu hamil apa ga? 

Kemudian, gue bales pesan dia

| Seminggu lagi test lagi ya. Banyak berdoa aja |

Sekarang malah rasanya gue ga bisa memejamkan mata.