Jumat, Januari 25, 2013

Pekerjaan Lama Saya Ternyata Menguntungkan

Saya hampir 3 tahun tinggal di Bandung. 

Kota kembang julukannya. Konon katanya karena wanita di Bandung terkenal cantik, pintar dandan dan punya kios kembang di depan rumah. Errrrr, yah kira-kira seperti itu. Setiap kali masuk ke mall, mata lelaki tidak akan pernah jemu. Tidak hanya di mall, bahkan ketika kalian jalan-jalan di sekitaran Bandung, hampir tidak ada wanita yang tidak cantik di Bandung. 

Okey, kecuali wanita jadi-jadian di bawah jembatan Surapati atau depan Dukomsel di Dago. Ya, bencong. Saya pernah sekali dicolek di dagu oleh salah satu bencong yang lagi ngamen "Iiih, kakaknya manis deh...Uuuuuuu" , sambil mulutnya dimonyongin. Detik itu juga saya lari tunggang langgang. Malamnya saya demam.

3 tahun di Bandung, tapi saya tidak berhasil menaklukan 1 pun cewek Bandung. 1 bencong ngelirik, tapi ga mungkin juga jatuh cinta sama bencong.

Bandung, kota yang menyenangkan. Begitupun teman-teman yang saya punya. Lingkungan kerja saya cukup menyenangkan. Tetapi pekerjaan saya tidak begitu menyenangkan. 

Pegawai Bank.


 gambar diambil dari sini


Pekerjaan yang katanya masuk sebagai 5 besar dengan pendapatan tertinggi. Yang mungkin kalian tidak tahu, pekerjaan tersebut juga masuk dalam 10 besar pekerjaan paling stress di dunia. Awal masuk sebagai pegawai baru, seorang senior menceritakan kisah pilu ketika salah satu pegawai di cabang lain yang baru 2 tahun kerja mati bunuh diri karena tidak kuat dengan tekanan kerja. Cerita lain yang sedikit ga enak, pegawai bank itu pekerjaan yang menyita waktu, bahkan banyak pegawai yang umurnya sudah kepala 4, tetapi masih saja lajang. Alasannya? Mulai dari fokus ke pekerjaan, belum ada cowok/cewek yang cocok atau karena belum sunat (?).

Manajer saya salah satunya. Umurnya mendekati kepala 4. Cantik, selain itu cukup pintar. Bukan tipe cewek yang susah mendapatkan cowok.

Yoan, teman kerja saya waktu itu bilang "Dulu, dia sempat dilamar sama cowok, Ca. Udah tunangan, trus pasang cincin di jarinya. Eh, ga taunya si cowoknya selingkuh. Pertunangannya dibatalin. Habis itu dia trauma."

Trauma cowok?

Saya trauma dengan anjing, untungnya ksiah saya bukan karena saya ga jadi dilamar sama anjing.

Saya ga tahu apakah cerita Yoan benar atau tidak. Saya tidak pernah bertanya langsung pada manajer saya.

Pekerjaan saya tidak begitu menyenangkan karena benar-benar menyita waktu. Saya sering lembur sampai jam 9. Berkutat dengan angka-angka dalam rekening koran dan perhitungan analisa kredit. Tapi, sudahlah, saya tidak akan membicarakan bekas pekerjaan itu.

Tetapi kerja di Bank memberikan saya pengalaman yang sangat berharga. Salah satunya yang membuat saya bisa bertahan hidup sampai saat ini.


Bank, adalah tempat pertama kali saya pup memakai toilet duduk dan tisu kering ! 
Serius. 
Rumah saya masih pakai toilet jongkok (baru tahun 2011 pakai toilet duduk), begitu juga sewaktu saya kos di Semarang. Medote konvensional berupa toilet jongkok masih menjadi tren. Kalau hanya buang air kecil sih biasa. Tapi pup adalah soal lain. Dan itu saya pelajari di Bank. Meskipun saya tidak merasa nyaman ketika harus cebok menggunakan tisu....



Bank, adalah tempat pertama dimana saya mulai ngerti ternyata rambut belah pinggir sudah old fashion banget dan untuk pertama kali saya potong model Mohawk.
Iya, sejak jaman SD saya terbiasa dengan potongan model belah pinggir. Ya, saya sempat punya rambut panjang sebahu (dikucir) ketika jaman kuliah. Tapi saat potong pendek, kembali lagi rambut belah pinggir. Sekali pernah rambut cepak lalu di cat merah menyala, lalu sempat dikira lampu lalu lintas hingga sebuah mobil berhenti mendadak, kemudian saya ga pernah lagi pakai model rambut aneh-aneh.


Saat di Bank, penampilan nomor satu. Pimpinan regional bank saya bahkan sempat berkata "Kalian ini digaji bukan buat nabung, tapi buat dandan!! Jangan sampai pegawai bank kita dandannya kampungan semua". Besoknya, 5 orang lelaki di tempat kerja saya mulai jadi cowok metroseksual. 3 bulan kemudian mereka resign dan jadi kapster salon.

Saat itu juga, saya mulai mencoba berbenah. Saya mulai sering maskeran. Baju dan celana saya ganti slim fit, meskipun efek sampingnya susah banget buat jongkok atau loncat-loncat. Rambut, saya ganti dengan gaya mohawk! Pertama kali potong mohawk, potongan sisi kiri kepala saya lebih tipis dibanding sisi kanan kepala saya. Dengan potongan rambut mencuat ke atas seperti orang kesetrum, saya merasa keren. 


2 bulan kemudian saya mengalami kebotakan karena ga cocok pakai gel rambut.
 

Tidak ada komentar: