Hatinya dingin
Senyum seulaspun tidak dari wajahnya
Pada siluet malam, laksana pohon beringin
Besar,kuat, sendirian dalam badai
Tak sekuat itu
Badannya gemeretak hebat
Tangannya dikepal erat
Wajahnya mengeras
Bukan kedinginan
Itu wajah dendam
Matanya hitam,jiwanya pun
Langkahnya terseok,
Tangannya menggapai hampa
Kakinya menyeret iba
Dia, yang terbuang
Dari kelompoknya, dari semestanya
Dia, yang tak diakui
Demi semua nama dan dia yang terlarang
Roda-roda waktu menggilas kejam
Dia berbapa dan beribu
Dalam kata,bukan dalam kasih
Dalam lisan, bukan dalam hati
Lalu apa arti nafasnya
Jika satu tarikanpun,
Entah manusia mana yg peduli
Lalu, iblis mendengarnya
Bicara, raih tanganku, kau berkuasa
Pada suatu waktu,
Angin membawa kabar duka
Dan hujan mengguyur seluruh kebahagiaan
Bersumpahlah dia pada iblis
aku pendendam,
hidup dari bara api kebencian,
aku abadi dalam hitam,
dalam pekat,
dalam hati dengki manusia
Aku sang pemarah,
hidup dari jiwa yg resah,
aku abadi dalam dosa,
dalam laju darahmu
yang senantiasa mengelegak oleh nafsu
aku pendosa,
darahku adalah sel-sel kemunafikan
dan jantungku adalah angkara murka
Dia, yang tak punya lagi rumah untuk kembali
2 komentar:
wuahaha kocak buku yg judulnya muka marketplace boy!!
bang, dha buku baru ngga,,,???
saia tunggu ia,,,,,
Posting Komentar